welcome to my blog...

semoga blog ini bisa bermanfaat buat pengunjungnya yahhhh ???

Kamis, 04 Oktober 2012


Anggota kelompok    :
·         Arsika Nur Isnaini                (11005074)
·         Yulida Rosdiana Rarasati    (11005105)
·         Eliana Rahmawati                (11005108)
Judul laporan            : Hasil Observasi SD Negeri Jumeneng  dalam Penggunaan Media Pembelajaran.
Judul topic                 : Proses Pembelajaran Matematika Kelas III dengan Media Papan. Tulis
Lokasi observasi        : SD Negeri Jumeneng, Sleman, Yogyakarta.
Hasil diskusi               :
1.      Latar Belakang Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran guna mendukung berjalannya proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kondisi masing – masing sekolah dengan lingkungan sekitarnya, begitu pula dengan tingkat perekonomian masyarakat sekitar.
Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, jadi pengajar harus pintar memilih media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
2.      Alasan Menggunakan Media Pembelajaran
·         Dilihat dari Guru
Penggunaan media pembelajaran yang dipilih guru tentunya sesuai dengan materi yang akan disampaikan untuk peserta didiknya. Di SD yang kelompok kami datangi, ibu guru yang mengajar memang hanya menggunakan media papan tulis saja, tetapi karena guru tersebut bisa menguasai kelas, jadi proses pembelajaran yang berlangsung terasa menarik dan siswa pun terlihat aktif mengikuti pembelajaran tersebut.

·         Dilihat dari Siswa
Agar siswa mampu memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan baik. Selain itu, pemilihan media pembelajaran ini dipilih agar siswa berlatih aktif dan terbiasa percaya diri dalam mengeluarkan pendapat.
3.      Analisis
Media : Papan tulis
Menurut kelompok kami pembelajaran ini masuk kriteria keempat yaitu kesesuaian dengan teori dengan gaya belajar siswa dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia. Penggunaan media dengan papan tulis dipilih sesuai dengan pertimbangan dan keadaan sekolah yang belum bisa menyediakan fasilitas modern yang ada saat ini. Walaupun begitu, prestasi peserta didiknya tidak kalah dengan sekolah – sekolah modern yang ada di Jogjakarta.

4.      Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
·         Sebelum pembelajaran dimulai, pengajar menganalisis karakteristik masing – masing siswa.
·         Pengajar mencari tujuan yang akan dicapai setelah proses belajar berlangsung.
·         Menerangkan dan menyampaikan materi dengan metode yang menyenangkan, sehinnga siswa merasa nyaman dan bisa berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.
·         Kemudian memilih media pembelajaran yang akan dipilih, dan pengajar memilih hanya menggunakan media papan tulis sambil bermain dan membuat suasana yang menyenangkan sehingga siswa bisa aktif mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
·         Pengajar memberikan pertanyaan menyeluruh agar siswa mau mencoba mengerjakan soal di depan kelas, hal ini juga sebagai evaluasi terhadap pelajaran yang baru saja dilaksanakan.

Kamis, 27 September 2012

TUGAS OBSERVASI



Anggota Kelompok :
1.    Arsika Nur Isnaini                    (11005074)
2.   Yulida Rosdiana Rarasati          (11005105)
3.   Eliana Rahmawati           (11005108)

Hasil kerja kelompok        :
1.    Mekanisme penyampaian materi oleh guru     :
Dalam penyampaian materi, guru biasanya menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
2.   Penggunaan media pembelajaran :
Dalam menyampaikan materi, guru biasanya menggunakan media pembelajaran seperti     : LCD, OHP, alat peraga misalnya dalam pembelajaran Biologi dan Fisika, papan tulis.
3.   Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran     :
Kebanyakan siswa tidak memperhatikan proses pembelajaran setiap guru menggunakan media pembelajaran seperti LCD, OHP dan papan tulis. Sedangkan untuk media pembelajaran alat peraga biasanya siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran.
4.   Kurang efektif dalam menggunakan media pembelajaran tersebut, karena kurangnya pemahaman atau cara menyampaikan guru dalam proses pembelajaran, meskipun media yang digunakan menarik, kebanyakan juga siswa hanya meminta atau mengaandalkan handout dan softcopy dari guru.
5.   Kesimpulan  :
Guru harus lebih kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada, agar siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Hasil observasi di SD N Jumeneng, Sleman
1.    Pengalaman  yang diperoleh saat observasi    :  menyenangkan, disambut dengan baik oleh pihak sekolah, bertambahnya wawasan mengenai bagaimana cara guru mengajar.
2.   Media yang digunakan pada saat pembelajaran       : papan tulis dan LKS.
3.   Aktifitas siswa                                           : siswa aktif mengikuti proses pembelajaran dan terasa menyenangkan, disaat guru meminta untuk mencoba mengerjakan soal di depan kelas, banyak siswa yang bisa mengerjakan soal yang diberikan.
4.   Efektifitas dalam proses pembelajaran           : cara menyampaikan materi oleh guru menyenangkan, jadi siswa terlihat berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung dengan metode yang kami kira cukup efektif.



link youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=dC7cf9oo8Sl&feature=youtube


Reflaksi Minggu Ke Dua Mata Kuliah Media
dan Sumber Belajar Berbasis ITC
20 September 2012

        Pertemuan minggu kedua diadakan kegiatan kerja kelompok dan mendiskusikan tentang observasi sekolah yang akan dilaksanakan, yang sebelumnya terlebih dahulu mengevaluasi pembelajaran pada pertemuan pertama.
Saya beserta kedua teman saya melakukan observasi ke Sekolah Dasar Negeri Jumeneng, Sleman.
Di SD tersebut blum ada media pembelajaran yang sudah modern untuk siswa seperti di sekolah – sekolah yang ada di Kota, misalnya LCD, Laboratorium dll.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di SD tersebut  hanya dengan guru menerangkan dan didukung oleh LKS untuk siswa. Walaupun sebenarnya sudah mempunyai laboratorium TIK untuk siswa agar mereka bisa belajar teknologi  modern, tetapi sayang sekali laboratorium tersebut belum dapat digunakan karena belum turunnya ijin dari pemerintah.

Sebelunya, kami sekelompok merasa senang saat melakukan observasi di SD tersebut, karena kami disambut dengan baik oleh pihak sekolah. Hal ini sangat bermanfaat untuk kami, yaitu melatih percaya diri dan belajar berinteraksi dengan sekolah maupun siswa. Dari observasi ini kami mendapat pengalaman baru dan juga pengetahuan tentang bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung walaupun dengan sumberyang terbatas.
Semoga pertemuan hari jumat besuk bisa lebih menyenangkan.

Kamis, 20 September 2012

Refleksi Mata Kuliah "Media dan Sumber Belajar Berbasis ITC"


Hal yang diperoleh mahasiswa saat pertemuan pertama pada tanggal 12 September 2012 adalah :
1. Perkenalan dengan dosen pengampu mata kuliah tersebut
2. Kontrak belajar yang telah disetujui oleh semua mahasiswa yaitu sebagai berikut :
·  Nilai UTS: 15%
·  Nilai UAS: 20%
·  Tugas Personal: 15%
·  Portofolio:20%
·  Tugas Proyek/TIM: 30% 
Dan karena belum macuk ke materi pembelajaran saat pertemuan pertama, maka yang diharapkan saat pertemuan selanjutnya semoga mata kuliah ini dapat diikuti oleh mahasiswa sehingga setiap mahasiswa mampu menguasai apa yang telah diperoleh dari pembelajaran yang akan berlangsung selama semester tiga. Selain itu semoga mata kuliah yang diajarkan ini dapat diterapkan dalam dunia pendidikan tingkat SD. Agar harapan tersebut tercapai maka dosen pengampu dan juga mahasiswa bisa saling bekerjasama dan berbagi ilmu pengetahuan secara luas dan berbagi ilmu pengetahuan tanpa batas. Untuk saat ini belum ada kekhawatiran yang cukup besar, hanya saja tugas personal melalui media flash belum cukup dimengerti karena waktu pelatihannya sangat singkat.


Kamis, 16 Februari 2012

Cara Mencari Akar Pangkat Dua Dan Akar Pangkat Tiga Tanpa Kalkulator


A.    Mencari Akar Pangkat Dua Tanpa Menggunakan Kalkulator

1.      Melalui Pembagian Aljabar
Syaratnya harus mampu menguasai nilai pangkat tiga dari bilangan 1 sampai 9. Untuk lebih jelasnya lanasung masuk ke contoh soal saja.
Contoh 1 :

Nilai dari √361     =....


Perhatikan gambar, dan perhatikan juga langkah-langkah berikut ini :

1. Tulis bilangan 361 dengan memisahkannya seperti pada gambar
2. Angka 2 kecil berwarna hitam ini paten (tetap), tidak boleh dirubah.
3. Perhatikan angka 3 pada pemenggalan bilangan 361
4. Bilangan bulat positif berapakah yang jika dikuadratkan maka hasilnya mendekati 3 (tidak boleh melebihi). Tentu bilangan yang dimaksud adalah 1. Tulis di atas, berwarna biru (ini adalah hasil sementara)
5. Seperti biasa (seperti pada pembagian), 3 dikurangi 1 sama dengan 2. Kemudian turunkan 61, menjadi 261
6. 2 warna merah berasal dari perkalian hasil sementara dengan angka 2 kecil berwarna hitam.
7. “duapuluh berapa dikali berapa” yang hasilnya mendekati 261. (“berapa” di sini haruslah sama, harus yang paling mendekati dengan 261. Tidak boleh melebihi) Ini langkah yang bisa digunakan dengan coba-coba.
8. Tentu akhirnya kita dapatkan angka 9 (berwarna biru muda). Karena 29 x 9 = 261
9. Tulis di atas (berwarna biru muda).
10. Karena sudah bersisa 0, maka sudah selesai.
Sehingga hasilnya dari √361 adalah 19.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan cara ini :
§  Pemenggalan bilangan itu harus dua-dua.. dan dipenggal dari belakang..
§  Misalnya 87645. pemenggalannya yaitu 8|76|45 (Benar)..
§  Tidak boleh dipenggal menjadi 87|64|5. (Ini salah)
§  Memenggalnya yaitu sebanyak dua-dua dari belakang. Khusus untuk jumlah digit ganjil yang cukup berbahaya. Karena untuk jumlah digit genap, pemenggalan dari depan dan dari belakang itu sama saja.
§  Jika ingin memenggal dari depan, hitung dulu jumlah digitnya. Jika jumlah digitnya genap, maka penggal saja dua-dua dari depan.. Jika ternyata jumlah digitnya sebanyak bilangan ganjil. Pemenggalan dari depan boleh dilakukan tetapi harus mengambil satu dulu, baru kemudian dua-dua. (pemenggalan dari depan adalah cara dari Denis Kinta, untuk memudahkan pada soal berikut)
§  Misalnya kita ingin mencari akar dari 12345678910111213…4950 (Tentu saja tidak mungkin disuruh mencari nilai dari akar ini, karena akan sangat panjang. Biasanya soal seperti ini adalah tentukan 3 angka pertama dari hasil akar tersebut)…
§  Hitung dulu jumlah digitnya. Karena jumlah digitnya ganjil, maka penggal satu dulu di depan. Sehingga pemenggalannya seperti ini. 1|23|45|67|89|10|11|12|13…
§  Kita tidak perlu menghitung sampai selesai, sampai ketemu 3 digit pertama sudah selesai…

2.    Cara Coba - Coba
Ini adalah cara paling umum untuk menyelesaikan hitungan akar kuadrat dan cocok bagi anak-anak yang telah lancar menghitung kuadrat atau perkalian. 
Misalkan kita akan menghitung akar (kuadrat) dari 64.
Maka kita coba 5 × 5 = 25 (terlalu kecil).
Coba 9 × 9 = 81 (terlalu besar).
Coba 7 × 7 = 49 (terlalu kecil).
Coba 8 × 8 = 64 (betul).
Jadi kita peroleh akar 64 adalah 8.

3.    Cara Faktorisasi
Cara ini cukup menarik dan praktis.
Untuk mempermudah langsung ke contoh soal.

Contoh 1 :
√64            =....
       64             = 2 x 32
= 2 x 2 x 16
= 4 x 16
Maka akar 64        = akar 4 x akar 16
                                    = 2 x 4
=  8  (Selesai)
           




Contoh 2 :
√72            =....
√72            = 9 x 8
= √9 x √4 x 2
= 3 x 2 dikali √2
= 6 akar 2
= 6√2



A.    Mencari Akar Pangkat Tiga Tanpa Menggunakan Kalkulator

1.      Dengan Cara Faktorisasi Prima
Yang pertama harus dilakukan adalah mencari hasil dari faktorisasi prima bilangan yang akan dicari akar pangkat tiganya, kemudian hasil dari faktorisasi itu dijadikan perkalian tiga bilangan yang sama besar. Maka bilangan yang sama besar itulah hasilnya.
Contoh :

Nilai dari 3√3375   =....
Langkah pertama mencari hasil faktorisasi prima dari 3375 = 3 x 3 x 3 x  5 x 5 x 5
Kemudian hasilnya dikelompokkan menjadi tiga bilangan yang sama besar, yaitu :
3375          =  (3x5) x (3x5) x (3x5)
                  = 15 x 15 x 15

Jadi, hasil dari 3√3375 adalah 15
Pembuktian :
153             = 15 x 15 x 15 = 3375